Jumat, 13 Februari 2009

artikel Cinta

Teman aku kirim puisi indah sebagai rasa terima kasihku padamu

Ku ambil dari sebuah catatan farid esack

Kau tidak mendengarkan aku ketika…

Kau tidak memperdulikanku,

Ketika kau bilah kau mengerti aku sebelum kau mengenalku dengan baik

Atau saat kau memberiku pemecahan atas masalahku sebelum aku mengungkapkan apa masalahnya

Saat kau memotong sebelum aku selesai berbicara

Atau saat kau menyelesaikan kalimat untukku

Kau tidak mendengarkanku ketika………

Kau mengkritik perbendaharaan kataku, grammar atau aksenku

Saat kau begitu ngotot untuk memberitahuku sesuatu

Saat kau ceritakan pengalamanmu

Membuat pengalamanku tampak tak penting,

Saat kau mengobril dengan orang lain dalam ruangan,

Saat kau menolak ungkapan terima kasihku dengan mengatakan kau tidak melakukan apa-apa

Kau mendengakanku ketika………

Kau dating dengan tenang ke dalam ruang privasiku dan membiarkan aku menjadi diriku,

Saat kau betul-betul mencoba untuk mengerti aku

Meskipun aku sangat tak masuk akal

Ketika kau menghargai pandanganku

Meskipun berlawanan dengan apa yang kau yakini

Ketika kau menyadari bahwa masa-masa bersamaku sedikit melelahkan bagimu

Kau mendengarku ketika………

Kau membiarkanku untuk membuat keputusan sendiri

Mungkin kau menganggapnya salah

Ketika kau tidak mengusir masalahku

Tetapi membiarkan aku mengatasinya dengan caraku sendiri,

Ketika kau menahan diri untuk memberikan nasehat-nasehat yang baik

Ketika kau tidak memberiku solusi religius saat kau berfikir bahwa aku tidak cukup siap

Ketika kau memberiku ruang yang cukup bagiku untuk menemukan apa yang terjadi sebenarnya

Ketika kau menerima rasa terima kasihku dengan mengatakan

Betapa senangnya mengetahu kau telah membantu

Magelang 6 Maret 2007

Mita……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar